What a shame….malu sekali aku, menyatakan diri sebagai blogger, tetapi benar-benar tidak tahu kalau di tanah ku di besarkan, Purbalingga, sudah ada komunitas blogger nya. Purbalingga Blogger Community, demikian namanya, entah darimana nama berbahasa inggris itu muncul, tetapi saya harus angkat topi tinggi-tinggi kepada yang punya ide dan prakarsa membentuk komunitas ini. Walau dalam hati terdalam, sebenarnya tidak sreg dengan nama english itu. Jika Jogja punya CahAndong, Semarang punya Loenpia, Tegal punya Waroeng Tegal, Purbalingga mungkin harusnya mengambil nama daerah yang identik dengan kota ini. Tapi sudahlah….”what is in a name” kata William Shakespearce.

Teman-teman blogger tentu nya sudah tahu dan mungkin malah ikut, adanya Pesta Blogger yang diadakan annual selama tiga tahun terakhir ini. Acara ini, selain untuk ajang ketemu blogger dari penjuru bangsa satu Indonesia, juga ajang menuangkan pemikiran dan ide dari blogger untuk bangsa ini. Maka pantaslah kemudian jika acara ini didukung oleh US Embassy dan dibuka oleh Menristek tiap tahunnya. Ini tentu saja membanggakan bagi kita blogger. Fakta dan pengakuan bahwa Blogger punya power, punya kekuatan, dan suaranya didengar. Ini juga yang kemudian saya idamkan untuk bisa dilakukan komunitas blog yang baru berdiri di Purbalingga. Bukan mimpi besar, bukan pula bualan, saya percaya jika ada banyak tenaga yang siap dipekerjakan, jika ada otak-otak cerdas untuk membuatkan impian itu dalam sketsa (yang walau kasar) pasti dapat dilaksanakan. Mimpi apa itu? Mimpi bahwa blogger secara komunitas berkontribusi pada Purbalingga.

Harus diakui, Purbalingga menjadi obyek wisata baru di Jawa Tengah yang jadi buah bibir, banyak nya obyek wisata baru yang murah meriah namun memiliki daya tarik luar biasa bagi wisatawan menjadikan kota ini, yang dulu tidak terkenal dan tidak ada apa-apa, sekarang jadi salah satu tujuan wisata, terutama Owabong-nya. Lantas apa yang blogger bisa perbantukan untuk Purbalingga?. Saya bayangkan sederhana saja. Karena kita tentu tidak bisa langsung membantu dalam hal fisik. Kita tentu tidak bisa membantu dalam tata kota yang baik untuk memperlancar arus wisatawan dan pembangunan di Purbalingga dalam tataran turun langsung ke lapangan. Yang blogger bisa lakukan adalah publikasi yang handal dan baik.

Salah satu faktor pendorong dan pembuat sukses sebuah acara, tempat wisata, museum dan lain nya adalah gencarnya publikasi yang dilakukan. Siapa tidak tahu Prita Mulyasari, misalnya?. Prita terkenal tentu saja salah satu sebabnya karena didukung blogger yang jumlahnya ribuan dan mulut-mulut (baca : blog) yang siap menyuarakan apa saja. Saya membayangkan, Komunitas Blog Purbalingga, dalam langkah awalnya membentuk sebuah komunitas yang solid, dapat membantu peran “depkominfo” nya Purbalingga untuk menyuarakan apa-apa yang ada di Purbalingga. Sesederhana itu saja dulu. Perkenalkan apa yang memang harus dikenal dunia luas dari kota tercinta ini. Kenalkan pula apa-apa yang menarik untuk dikunjungi, apa-apa yang layak dipandang mata, menenangkan hati, menambah wawasan. Ini dapat diejawantahkan dengan banyak cara tentu saja. “RETWEET” ala blogger (memposting ulang pengumuman dan informasi dari pemerintah/instansi, kemudian dilengkapi pendapat dari blogger -retweet ala blogger bener-bener istilah nemu di otak saya barusan. bukan istilah dan definsi resmi. Hehe). Karena saya percaya power of publication dari blogger itu punya kekuataan yang jauh lebih besar dari sekadar mengandalkan pemerintah untuk jalan sendiri. Ini berarti, blogger Purbalingga harus rela, blog nya diisi beberapa berita dari Purbalingga setiap minggunya. Jika memang menyumpah dirinya sendiri untuk jadi komunitas blogger Purbalingga, saya rasa it’s not a big deal.

Cara lain yang juga efektif, in my idea, adalah pembuatan situs aggregator untuk komunitas blogger Purbalingga. Dengan harapan, di dalam nya nanti, akan ada retweet ala blogger seperti yang saya omongkan di atas tadi. Jika tadi mengandalkan blogger per individu, ini berarti mengandalkan blogger secara komunitas.

Saya kira ide kecil di atas tadi dapat menjadi sebuah sumbangan ide dan pemikiran untuk Pembangungan Purbalingga, yang sebentar lagi ulang tahun. Saya sengaja tidak membual tentang pencapaian ini itu dari Purbalingga, karena saya yakin kita semua sudah tahu, memang prestasi yang luar biasa, dan biarkan itu tercatat sendirinya oleh sejarah. Saya juga tidak berharap banyak pada pemerintah dengan ide pembangungan yang wah dan ini itu (karena saya tidak kompeten tentu saja), tapi saya ingin mencoba menyumbangkan apa yang bisa saya sumbangkan (dan tentu saja saya ini berarti juga komunitas blogger, karena saya seorang blogger).

Demikian, Salam Persahabatan, wahai kawan blogger Purbalingga.

Farid Yuniar.
di kaki gunung merapi.